Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2009

Iman Kepada Allah (Aqidah Ahmadiyah)

SEKARANG, saya hendak menjelaskan aqidah Ahmadiyah dengan mengambil keterangan dari beberapa tulisan Pendiri Jemaat Ahmadiyah Hadhrat Ahmad a.s. sendiri berkenaan Iman Kepada Allah. Beliau telah bersabda: “Kami beragama Islam, kami beriman kepada Allah Yang Maha Esa, yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya Yang Maha Tunggal.” (Nûru`l-Ĥaq, Juz I, hal. 6). Sabdanya lagi: “Saya beraqidah dari lubuk hati yang dalam bahwa Allah itu adalah Yang menjadikan alam, Dia itu Esa, Maha Kuasa, Maha Mulia dan menguasai segala sesuatu yang nampak dan yang sembunyi.” (Â`înah Kamâlât-i-Islâm, hal. 384). Sabdanya lagi: “Allah itu Tunggal, Kekal berdiri sendiri tidak beranak dan tidak bersekutu.” (Anjâm-i-Atham, hal. 267). Beliau bersabda lagi: “Dengan kemuliaan Allah saya bersumpah bahwa saya mengutamakan keridhaan-Nya melebihi segala perkara dan pintu-Nya melebihi segala pintu lain; dan kesukaan-Nya melebihi kesukaan orang lain dan bahwa Dia beserta dengan saya setiap waktu dan saya pun mengikuti-Nya

syahadat Ahmadiyah (aka. aqidah Islam dan Iman-nya Ahmadiyah)

DENGAN karunia Allah swt., para Ahmadi atau pemeluk Islam Ahmadiyah adalah orang-orang yang beragama Islam, kami mempunyai keyakinan bahwa agama Islam itulah satu agama yang sempurna yang tidak akan dimansukhkan lagi sampai hari Qiamat. Siapa saja yang tidak mengikuti Islam, maka kepercayaannya tidak benar dan agamanya yang lain itu tidak akan dikabulkan. Allah swt. berfirman: "Dan, siapa saja yang memilih selain Islam sebagai agama, maka darinya tidak diterima dan di Akhirat termasuk orang-orang yang merugi." (QS [Âli ‘Imrân] 3:86) Alquran Majid adalah firman Allah yang suci dan Sayyidina Muhammad saw. adalah berpangkat Khâtaman-Nabiyyîn. Tidak ada kitab (syari’at) baru lagi atau Nabi yang membawa agama baru sesudah beliau itu. Rukun Islam kami ada lima perkara: 1. Mengucapkan dua Kalimah Syahadat, yaitu: "Aku menyaksikan bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah, kecuali Allah; dan saya menyaksikan bahwa Muhammad itu pesuruh Allah." 2. Mendirikan Shalat li