Ilustrasi: shutterstock.com |
melalui keimanan kepada eksistensi-Nya dan sifat-sifat-Nya yang Maha Sempurna.
“Kecintaan kepada Allāh demikian merupakan surga yang akan mewujud dalam berbagai bentuk di akhirat nanti. Tidak menyadari akan adanya Tuhan dan menjauh dari Wujud-Nya adalah neraka yang akan berbentuk macam-macam di akhirat nanti.
“Dengan demikian tujuan haqiqi seorang manusia sewajarnya adalah beriman sepenuhnya kepada Dia.
“Sekarang timbul pertanyaan, agama manakah dan kitab apakah yang dapat memenuhi keinginan demikian?
“Kitab Injil menyatakan bahwa pintu untuk berbicara dengan Tuhan sudah ditutup dan cara-cara untuk memperoleh kepastian sudah dipateri.
“Apa pun yang akan terjadi, sudah terjadi di masa lalu dan tidak ada sesuatu pun di masa depan.
“Lalu apa gunanya sebuah agama yang sudah mati demikian?
“Manfaat apa yang dapat diperoleh dari kitab yang sudah mati?
“Rahmat apa yang bisa diperoleh dari sosok tuhan yang mati?”
:: Chasymah-i-Masīḥ, Qadian Magazine Press, 1906; Rūḥānī Khazā’in Jilid XX, ṣafḥah 352—353, London, 1984; The Essences of Islam Volume I, London. 2004; penerjemah: Abdul Qayum Khalid
Komentar