Pendiri Jamaah Muslim Ahmadiyyah
Mirza Ghulam Ahmad a.s.
bersama putera beliau
Sahibzada Mirza Syarif Ahmad r.a.
|
Di dalamnya terdapat keterangan bahwa penggunaan tembakau merupakan sebab segala penyakit dan di dalamnya juga terdapat bahasa-bahasa hiperbolik dalam menjelek-jelekkan tembakau.
Lantas, Ḥaḍrat al-Masīḥ al-Mau‘ūd a.s. bersabda:
“Lihatlah perbedaan yang luas antara firman Allāh dan perkataan makhluk! Sesungguhnya Allāh Ta‘ālā, ketika menjelaskan kemudharatan-kemudharatan suatu benda, Dia juga menyebutkan manfaat-manfaatnya bersamaan dengannya karena tidak ada satupun benda yang sama sekali tidak didapati beberapa manfaat di dalamnya.
“Akan tetapi, lihatlah ilmu-ilmu manusia!
“Mereka berlebih-lebihan dalam menjelaskan kemuḍaratan-kemuḍaratan sebagian benda seperti ketika mereka sama sekali tidak menyebutkan sedikitpun manfaat tembakau.
“Tidak ada syak-wasangka bahwa syariat tidak membicarakan sedikitpun mengenai tembakau.
“Akan tetapi, kami menganggap penggunaannya makruh karena Ḥaḍrat Rasūlullāh saw. tentu akan melarang penggunaannya seandainya benda itu ada pada zaman beliau. (Majalah Badr, 24 Juli 1903)”
_
Penerjemah: Ibnu Abī ‘Iffat
Komentar