Kita berpegang teguh kepada firman Allāh swt., yaitu Al-Qur'ān, kepada apa kita diperintahkan untuk berpegang teguh. Sebagaimana kata Ḥaḍrat Farūq (‘Umār bin Khaṭṭab) r.a., kita menyatakan bahwa kitab Allāh ini cukuplah bagi kita.
Sebagaimana juga ujar Ḥaḍrat ‘Ā‘išah r.a., jika ada perbedaan di antara Al-Qur'ān dan Ḥadīṡ, maka prioritas diberikan kepada Al-Qur'ān. Kita beriman bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allāh swt. dan bahwa penghulu dan junjungan kita, Muḥammad saw. adalah rasul-Nya dan khātamu'l-anbiyā‘. Kita beriman kepada malaikat, kehidupan kembali, hari penghisaban, surga, dan neraka.
Kita meyakini bahwa apa pun yang dikatakan Ḥaḍrat Rasūlu'l-Lāh saw. adalah benar. Kita meyakini bahwa siapa pun yang mengurangi atau menambah-nambah walaupun senoktah kecil atas ajaran agama Islam, atau mengajak kepada meninggalkan kewajiban serta mengabaikannya, adalah termasuk orang yang tidak beriman dan telah berpaling dari Islam.
Saya mengingatkan para anggota jemaah saya bahwa mereka harus mempunyai keyakinan penuh pada keimanan:
Bahwa, tiada tuhan selain Allāh dan bahwa Muḥammad adalah rasul Allāh, serta mereka seharusnya mati dalam keadaan beriman demikian. Mereka harus mengimani semua nabi dan semua kitab samawi yang kebenarannya dikukuhkan oleh Al-Qur'ān.
Mereka harus melaksanakan puasa dan ṣalāt serta membayar zakat dan melaksanakan ibadah haji serta melaksanakan seluruh perintah yang diberikan Allāh swt. dan rasul-Nya serta menahan diri dari segala hal yang dilarang, secara keseluruhan sejalan dengan peraturan Islam. Kita menganggap adalah menjadi kewajiban kita untuk menerima segala hal yang didukung oleh konsensus dari para orang-orang saleh yang telah lalu dan semua yang dianggap sebagai bagian dari agama Islam oleh para ahli sunnah . Kita bersaksi demi langit dan bumi, inilah agama kita.
(Rūḥānī Khazā‘in Jilid XIV, «“Ayyām-i-Ṣulḥ”, Ḍiyā‘u'l-Islām Press Qādiyān, 1899», Additional Nāẓir ’Išā’at London, 1984, ṣafa 323)
Sebagaimana juga ujar Ḥaḍrat ‘Ā‘išah r.a., jika ada perbedaan di antara Al-Qur'ān dan Ḥadīṡ, maka prioritas diberikan kepada Al-Qur'ān. Kita beriman bahwa tidak ada yang patut disembah selain Allāh swt. dan bahwa penghulu dan junjungan kita, Muḥammad saw. adalah rasul-Nya dan khātamu'l-anbiyā‘. Kita beriman kepada malaikat, kehidupan kembali, hari penghisaban, surga, dan neraka.
Kita meyakini bahwa apa pun yang dikatakan Ḥaḍrat Rasūlu'l-Lāh saw. adalah benar. Kita meyakini bahwa siapa pun yang mengurangi atau menambah-nambah walaupun senoktah kecil atas ajaran agama Islam, atau mengajak kepada meninggalkan kewajiban serta mengabaikannya, adalah termasuk orang yang tidak beriman dan telah berpaling dari Islam.
Saya mengingatkan para anggota jemaah saya bahwa mereka harus mempunyai keyakinan penuh pada keimanan:
لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ
Lā ilāha illa'l-Lāh[u], Muḥammadu'r-rasūlu'l-Lāh[i]
Mereka harus melaksanakan puasa dan ṣalāt serta membayar zakat dan melaksanakan ibadah haji serta melaksanakan seluruh perintah yang diberikan Allāh swt. dan rasul-Nya serta menahan diri dari segala hal yang dilarang, secara keseluruhan sejalan dengan peraturan Islam. Kita menganggap adalah menjadi kewajiban kita untuk menerima segala hal yang didukung oleh konsensus dari para orang-orang saleh yang telah lalu dan semua yang dianggap sebagai bagian dari agama Islam oleh para ahli sunnah . Kita bersaksi demi langit dan bumi, inilah agama kita.
(Rūḥānī Khazā‘in Jilid XIV, «“Ayyām-i-Ṣulḥ”, Ḍiyā‘u'l-Islām Press Qādiyān, 1899», Additional Nāẓir ’Išā’at London, 1984, ṣafa 323)
Komentar