SEKARANG, saya hendak menjelaskan aqidah Ahmadiyah dengan mengambil keterangan dari beberapa tulisan Pendiri Jemaat Ahmadiyah Hadhrat Ahmad a.s. sendiri berkenaan Iman Kepada Allah.
Beliau telah bersabda:“Kami beragama Islam, kami beriman kepada Allah Yang Maha Esa, yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya Yang Maha Tunggal.” (Nûru`l-Ĥaq, Juz I, hal. 6).
Sabdanya lagi:“Saya beraqidah dari lubuk hati yang dalam bahwa Allah itu adalah Yang menjadikan alam, Dia itu Esa, Maha Kuasa, Maha Mulia dan menguasai segala sesuatu yang nampak dan yang sembunyi.” (Â`înah Kamâlât-i-Islâm, hal. 384).
Sabdanya lagi:“Allah itu Tunggal, Kekal berdiri sendiri tidak beranak dan tidak bersekutu.” (Anjâm-i-Atham, hal. 267).
Sabdanya lagi:“Kepada Allah saja saya menuju; pada tiap-tiap waktu pena saya bergerak.”[]
Lihat:
Maulana Muhammad Shadiq bin Barkatullah Al-Mubasysyir Al-Islamiy Al-Ahmadiy. Penerangan Ahmadiyah. "Pasal Pertama: Berkenaan Dengan Allah". Selangor (1955): Jemaat Ahmadiyah Malaysia.
Beliau telah bersabda:“Kami beragama Islam, kami beriman kepada Allah Yang Maha Esa, yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya Yang Maha Tunggal.” (Nûru`l-Ĥaq, Juz I, hal. 6).
Sabdanya lagi:“Saya beraqidah dari lubuk hati yang dalam bahwa Allah itu adalah Yang menjadikan alam, Dia itu Esa, Maha Kuasa, Maha Mulia dan menguasai segala sesuatu yang nampak dan yang sembunyi.” (Â`înah Kamâlât-i-Islâm, hal. 384).
Sabdanya lagi:“Allah itu Tunggal, Kekal berdiri sendiri tidak beranak dan tidak bersekutu.” (Anjâm-i-Atham, hal. 267).
Beliau bersabda lagi:“Dengan kemuliaan Allah saya bersumpah bahwa saya mengutamakan keridhaan-Nya melebihi segala perkara dan pintu-Nya melebihi segala pintu lain; dan kesukaan-Nya melebihi kesukaan orang lain dan bahwa Dia beserta dengan saya setiap waktu dan saya pun mengikuti-Nya dalam segala hal; dan saya telah mengutamakan kegiatan agama dan dialah yang mencukupi saya; walaupun saya tidak mempunyai hartabenda dunia apa apa; aku mendapatkan kenikmatan meski takada apaapa di tangan; cinta kepada Tuhan tertanam di hati saya dan saya mendapatkan pangkat ruhani yang tidak dapat dikenal oleh manusia mana saja di masa sekarang.” (Tuĥfatu Baghdâd, hal. 19).
Sabdanya lagi:“Kepada Allah saja saya menuju; pada tiap-tiap waktu pena saya bergerak.”[]
Lihat:
Maulana Muhammad Shadiq bin Barkatullah Al-Mubasysyir Al-Islamiy Al-Ahmadiy. Penerangan Ahmadiyah. "Pasal Pertama: Berkenaan Dengan Allah". Selangor (1955): Jemaat Ahmadiyah Malaysia.
-------oooOooo-------
Komentar